Resume Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah
Pertemuan
8
Alinea/Paragraf
Satuan bentuk
bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat. Tetapi dimungkinkan juga alinea yang hanyasatu kalimat.
Berdasarkan
fungsinya, struktur alinea
diklasifikasikan
dalam 2 macam :
1. Kalimat
topik/kalimat pokok
2. Kalimat
penjelas/pendukung
Ciri-ciri
Kalimat Topik:
·
Mengandung permasalahan yang potensial
untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
·
Merupakan kalimat lengkap yang dapat
berdiri sendiri;
·
Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa
harus dihubungkan dengan kalimat lain;
·
Dapat dibentuk tanpa bantuan kata
sambungan
Ciri-ciri
Kalimat Penjelas
·
Sering merupakan kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri (dari segi arti);
·
Arti kalimat ini kadang-kadang baru
jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea;
·
Pembentukannya sering memerlukan bantuan
kata sambung dan frasa transisi;
·
Isinya berupa rincian, keterangan,
contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik
Persyaratan
Paragraf / Alinea
·
Perlu kesatuan
·
Perlu kepaduan.
·
Kesatuan -->membicarakan satu gagasan
·
Kepaduan -->seluruh kalimat saling
terkait, mendukung gagasan tunggal
·
Berguna untuk memudahkan dalam memahami
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.
Kesatuan
Kondisi
masyarakat yang plural, baik dari segi budaya, ras, agama, dan status sosial
memungkinkan terjadinya benturan antarbudaya, antarras, etnik, agama, dan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu, sangat perlu memberikan
porsi pendidikan multikultural dalam sistem pendidikan di Indonesia. Budaya di
Indonesia macam-macam. Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke. Makanan
yang ada di tiap daerah juga bermacam-macam. Porsi pendidikan semacam ini dapat
diimplementasikan baik pada substansi maupun model pembelajaran yang mengakui
dan menghormati keanekaragaman budaya
Kepaduan
·
Kepaduan/Koherensi alinea akan terwujud
jika aliran kalimat berjalan mulus, lancar serta logis.
·
Kepaduan dapat dilakukan dengan cara
repetisi, kata ganti / frasa pengganti, serta kata sambung dan frasa penghubung
Jenis
Alinea
·
Menurut posisi kalimat topiknya:
-
alinea deduktif
-
alinea induktif
-
alinea deduktif-induktif
-
alinea penuh kalimat topik
·
Menurut sifat isinya
-
alinea persuasif
-
alinea argumentatif
-
alinea naratif
-
alinea deskriptif
-
alinea ekspositoris
Menurut
fungsinya dalam karangan
– alinea pembuka
– alinea
pengembang
– alinea penutup
Alinea Deduktif
·
Kalimat utama terletak di awal paragraf
·
Menyajikan pokok permasalahan terlebih
dahulu (urutan khusus ke umum)
Alinea Induktif
·
Kalimat utama terletak di akhir paragraf
·
Menyajikan pokok permasalahan terlebih
dahulu (urutan umum ke khusus)
Pertemuan
9
Pengembangan
Alinea
Pengembangan
Alinea
►Metode Definisi
►Metode Proses
►Metode Contoh
►Metode
Sebab-akibat/ akibat-sebab
►Metode
Umum-khusus/ khusus-umum
►Metode
Klasifikasi
►Metode
Perbandingan
Metode Definisi
Apa dan siapakah
pahlawan itu? Pahlawan adalah orang yang berpahala. Mereka yang berbuat baik,
melaksanakan kewajiban dengan baik, berjuang tanpa pamrih adalah pahlawan.
Pahlawan tidak menuntut balas jasa, tidak ingin dihargai, tidak meminta
pengakuan dari orang lain. Mereka berbuat berdasarkan idealisme, citacita
luhur, berjuang untuk kepentingan umum, membela nusa, bangsa dan negara.
Pahlawan sejati adalah pahlawan yang tidak ingin disanjung dan dijunjung.
Metode Proses
Cara pertama
untuk membuat semen melalui proses basah yaitu dimulai dengan mencampur semua
bahan baku dengan air.
Setelah itu,
dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancurkan tadi dibakar menggunakan
bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses ini sudah jarang
dilakukan oleh produsen semen
Metode Contoh
Perkembangan
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai
kegiatan dapat dilaksanakan dengancepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya
akanmeningkatkan produktivitas. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai
jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti e-government, ecommerce,
e-education, e-medicine, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan
teknologi.
Metode
Sebab-akibat/ Akibat-sebab
►Sebab-akibat
Kasus kerusuhan
Batam lebih banyak dipicu oleh perlakuan diskriminatif terhadap pekerja
Indonesia. Dikatakan diskriminatif karena upah yang tidak sama antara pekerja
Indonesia dan tenaga asing dengan tugas yang sama. Selain itu, sering
diperlambatnya pembayaran upah serta berlarut-larut menyelesaikan persoalan
berkaitan dengan buruh. Akibatnya, pekerja Indonesia menjadi mudah emosi dan
puncaknya adalah terjadinya kerusuhan tersebut.
►Akibat-sebab
Dia terpaksa
tidak masuk sekolah hari ini. Sudah beberapa hari ibunya sakit. Ayahnya yang
dinanti-nantikan kedatangannya dari Jakarta, belum tiba. Adik-adiknya yang
masih kecil tidak ada yang menjaga.
Metode Umum-khusus
(1) Semua isi
alam ini ciptaan Tuhan.
(2) Ciptaan
Tuhan yang paling berkuasa di dunia ini adalah manusia.
(3) Manusia
diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-baiknya.
(4) Akan tetapi,
tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan, dan menyia-nyiakannya.
Metode
Khusus-umum
(1) Sudah
beberapa kali Pancasila dirongrong bahkan hendak diubah dan dipreteli.
(2) namun setiap
usaha itu gagal.
(3) Betapapun
usaha itu dipersiapkan dengan cara yang teliti dan matang, semuanya dapat
dihancurleburkan.
(4) Hal ini
menjadi bukti yang meyakinkan kita bahwa Pancasila memang benar-benar sakti.
Metode
Klasifikasi
Indonesia
disebut sebagai negara dengan perekonomian paling korup di Asia, dengan skor
8,32. Indikasi tersebut berasal dari survei yang dilakukan oleh Lembaga
Konsultasi Risiko Politik dan Ekonomi (PERC). Tempat kedua diduduki oleh
Thailand skor 7,63. Kamboja menempati tempat ketiga dengan skor 7,25, diikuti
India dengan skor 7,21 dan Vietnam, 7,11. Philipina yang disebut sebagai negara
terkorup tahun 2008 berhasil menurunkan skornya menjadi 7 dan berada di tempat
keenam.
Metode
Perbandingan
Pantun dan syair
mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan. Keduanya tergolong puisi lama yang
terdiri atas 4 baris. Pada syair, keempat barisnya merupakan isi, sedangkan
pada pantunisinya terletak pada barus ke-3 dan ke-4. Pantun berasal dari
Indonesia, sedangkan syair berasal dari sastra Arab
Pertemuan
10
Tema,
Topik, Judul Tulisan Dan Kerangka Karangan
Tema
• Tema dapat
berarti “sesuatu yang telah diuraikan”
• Berasal dari
bahasa Yunani : Thitenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”.
• Pengertian
tema dapat dilihat dari dua sudut:
– Sudut karangan
yang telah selesai
– Sudut proses
penyusunan sebuah karangan
• Dari sudut
karangan yang telah selesai :
– Tema adalah
amanat utama yang diampaikan oleh penulis melalui karangannya
• Dari sudut
proses penyusunan karangan :
– Apa pokok
pembicaraannya
– Apa
tujuan/tesis yang akan dicapai?
– Tema adalah
suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan
yang akan dicapai melalui topik.
Tema
• Tema merupakan
amanat yang akan disampaikan oleh penulis.
• Bisa berupa
tema pendek dan tema panjang
• Tema pendek :
berbentuk kata/frasa
Misalnya :
- Cinta
- Kesenjangan
sosial
• Tema panjang :
berbentuk kata/frasa
- Melalui
Semangat Kepedulian Sosial Kita Gencarkan Program Qurban ke Daerah Pelosok
• Tema
kegiatan??
yaitu rumusan
pemikiran pelaksanaan satu kegiatan yang dijadikan pegangan pokok dalam
menjabarkan suatu event.
Topik
• Topik: pokok
pembicaraan/pokok permasalahan.
• Bersifat lebih
khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari
tema.
• Ciri-ciri
topik:
– Bersifat umum
dan belum terurai
– Harus sesuatu
yang nyata/tidak boleh abstrak
Judul
• Merupakan
penjabaran/perincian dari topik
• Bersifat lebih
spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah
• Topik dapat
menjadi judul karangan
Syarat-syarat
judul yang baik:
– Harus
relevan/bertalian dengan tema
– Harus “provokatif”/menarik
– Harus singkat
Kerangka
Karangan
• Merupakan
rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
• Berfungsi
untuk mengarahkan
• Dibentuk
dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu
• Macam kerangka
karangan:
– Kerangka topik
– Kerangka
kalimat
Kerangka Topik
• Terdiri atas
kata, frasa, dan klausa
• Tidak
memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap
Kerangka kalimat
• Unsur-unsurnya
berupa kalimat lengkap
• Bersifat resmi
• Memerlukan
tanda akhir titik
Pola Penyusunan
Kerangka
Karangan
• Pola Alamiah
berdimensi ruang dan waktu
– Urutan ruang
pola penguraian yg menggambarkan
keadaan suatu
ruang
– Urutan waktu
berdasarkan urutan
kejadian/kronologis
• Pola Logis
– Klimaks –
antiklimaks
– Sebab – akibat
– Pemecahan
masalah
– Umum – khusus
Urutan Ruang
Luasan Lumpur
Lapindo di Sidoarjo dan Dampaknya bagi Perekonomian Jawa Timur
I. Lumpur
Lapindo
A. Daerah
Terdampak
1. daerah…
2. Daerah…
Urutan waktu
Topik: Riwayat
hidup Robindranath Tagore
1. Jatidiri Rabindranath
Tagore
2. Pendidikan
Rabindranath Tagore
3. Karir
Rabindranath Tagore
4. Akhir Hidup
Rabindranath Tagore
Klimaks -
antiklimaks
• Topik:
Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN
Merajalela
II. Keresahan di
Tengah Masyarakat
III. Kerusuhan
Sosial di mana-mana
IV. Tuntutan
Reformasi Menggema
V. Kejatuhan
yang Tragis
Sebab - akibat
• Pemukiman
Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di
Tanah Tinggi
2. Penyebab
Kebakaran
3. Kerugian yang
Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4. Rencana
Rehabilitasi Fisik
Pemecahan
Masalah
Topik: Bahaya
Ekstasi dab Pemecahannya
1. Apakah
Ekstasi
2. Bahaya
Ekstasi
2.1 Pengaruh
Ekstasi terhadap Syaraf Pemakainya
2.2 Pengaruh
Ekstasi terhadap Masyarakat
2.2.1 Gangguan
Kesehatan Masyarakat
2.2.2 Gangguan
Kriminalitas
3. Upaya Mengatasi
Bahaya Ekstasi
4. Simpulan dan
Saran
Umum - khusus
Topik:
Komunikasi Lisan
I. Komunikasi
dan Bahasa
II. Komunikasi
Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan
Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan
Nada Suara
Sistem Penomoran
• Campuran Huruf
dan Angka
I. Angka romawi
besar untuk BAB
A. Huruf romawi
besar untuk Sub Bab
1. Angka arab
besar
a. Huruf romawi
kecil
i. Angka romawi
kecil
(a) huruf romawi
kecil berkurung
(1) angka arab
berkurung
Contoh
I. Pendahuluan
II. Tingkat
Ekonomi di Indonesia
A. Sensus 2011
B. Sensus Jawa
Timur
1. Pengukuran
Fertilitas
2. Perbedaan
Gender
a. Laki-laki
b. Perempuan
Sistem Angka
Arab (digit)
1.
1.1
1.1.1
dst
Contoh:
1. Pendahuluan
2. Tingkat
Ekonomi di Indonesia
2.1 Sensus 2011
2.2 Sensus Jawa
Timur
2.2.1 Pengukuran
Fertilitas
Pertemuan
11
Penulisan
Karangan Ilmiah
Macam Karangan
► Karangan non
ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku
Misal: anekdot,
dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama
► Karangan semi
ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan
non-ilmiah
Misal: artikel,
editorial, opini, reportase
► Karangan
ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut
metode dan penggunaan bahasa.
Misal: makalah,
laporan, skripsi, tesis, disertasi
Karangan Ilmiah
►Karangan ilmiah
adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan
menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan/fakta-fakta ilmiah,
dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah.
►Penyusunan dan
penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan
Manfaat
Penyusunan
Karangan Ilmiah
►Penulis akan
terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif.
►Penulis akan
terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
►Penulis akan
dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan
sistematis.
►Penulis akan
memperoleh kepuasan intelektual
►Penulis turut
memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sikap Ilmiah
►Ingin tahu
►Kritis
►Terbuka
►Obyektif
►Menghargai
orang lain
►Berani
mempertahankan kebenaran
►Menjangkau ke
depan
Ciri-ciri
Karangan Ilmiah
►Menyajikan
fakta obyektif
►Penulisan
cermat
►Tidak mengejar
keuntungan pribadi
►Sistematis
►Tidak emotif
►Selalu didukung
oleh data
►Memuat
kebenaran
►Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
Bahasa Tulis
Ilmiah
►Merupakan
gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah
►Ragam bahasa
tulis
_ Kosa kata yang
digunakan dipilih dengan cermat
_ Pembentukan
kata dilakukan dengan sempurna
_ Dibentuk
dengan struktur yang lengkap
_ Paragraf
dikembangkan dengan satu dan padu
Bahasa Tulis
Ilmiah
►Ragam bahasa
Ilmiah
_ Cendikia
_ Lugas
_ Jelas
_ Formal
_ Bertolak dari
gagasan
_ Obyektif
_ Konsisten
Cendikia
►Mampu digunakan
secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.
►Ketepatan dan
keseksamaan penggunaan kata
Proses Hasil
_ Pemaparan -
paparan
_ Pembahasan-
bahasan
Cendikia
►Kecermatan
pemilihan kata/diksi
Lugas
►Diungkapkan
secara langsung
►Contoh:
_ Para pendidik
yang kadang kala atau bahkan sering kena getahnya oleh ulah sebagian
anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisadikatakan ringan.
Jelas, Bertolak
dari Gagasan, Formal
►Jelas: Tidak
menggunakan kalimat yang bertele-tele
►Bertolak dari
Gagasan: tidak melenceng
►Formal:
_ Adanya
kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat)
_ Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Obyektif,
Konsisten
►Obyektif :
Tidak emosional dan memihak
►Konsisten:
penggunaan istilah dan penyebutan
PENULISAN KARYA
ILMIAH
(Kutipan,
Catatan Kaki, Daftar Pustaka)
TEKNIK PENULISAN
KARYA
ILMIAH
A. Mengutip
B. Catatan Kaki
C. Membuat
daftar rujukan
D. Membuat
tabel, grafik dan gambar
A. KUTIPAN
Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang
berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan
lainnya, serta dalam bentuk lisan, sepertihasil pidato dan sebagainya.
A. KUTIPAN
Fungsi:
·
Landasan teori
·
Penguat pendapat penulis
·
Penjelasan suatu uraian
·
Bahan bukti untuk menunjang uraian
TEKNIK
PENULISAN KARYA
ILMIAH
A.
Mengutip
Ada
2 cara mengutip yaitu:
1.
Kutipan langsung
2.
Kutipan tidak langsung
1.
Kutipan langsung
Mengutip
pendapat/buah pikiran orang lain seperti aslinya.
a.
Kurang dari 40 kata
Merupakan
bagian dari teks dan ditulis diantara tanda kutip (“…..”) dengan diikuti
namapengarang, tahun dan halaman
Mis:
1)
“… naskah …” (Nasution, 2000:12). atau
2)
Nasution (2000:12) menyimpulkan “ … naskah …”.
1.
Kutipan langsung
b.
Lebih dari 40 kata
Ditulis
terpisah dari teks yg mendahului dan dimulai pd ketukan ke 6 dr tepi kiri dg
spasitunggal
Contoh:
Nasution
(2000:12) menyimpulkan sebagai berikut:
Masalah
harus dirumuskan dengan jelas dan ini
dapat
tercapai bila
Contoh:
Argumentasi
adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikapdan pendapat
orang lain, agar mereka itupercaya dan akhirnya bertindak sesuaidengan apa yang
diinginkan oleh penulis ataupembicara (Keraf, 1983:3).
Contoh:
Menurut
Gorys Keraf dalam bukunya
Argumentasi
dan Narasi (1983:3), argumentasi
adalah:
Suatu
bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat oranglain,
agar mereka itu percaya dan akhirnyabertindak sesuai dengan apa yangdiinginkan
oleh penulis atau pembicara.
2. Kutipan tidak
langsung
Mengutip
pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri .Dalam kutipan
ini telah terjadi perubahanbahasa dari aslinya dan diutarakan dengangaya bahasa
penulis.Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebutkutipan, diikuti dengan nama
pengarang dantahun.
a.
Nama pengarang disebut terpadu dalamteks
Contoh:
Nasution
(2000:3), tidak menduga bahwamahasiswa semester kelima lebih aktif dalam
berorganisasi daripada mahasiswa semesterketujuh.
b. Nama
pengarang disebut dalam tandakurung
Misalnya:
Mahasiswa
semester kelima ternyatalebih aktif dalam berorganisasi dari mahasiswa semester
ketujuh (Nasution, 2000:3).
Pertemuan
12-13
CATATAN
KAKI
Catatan Kaki
1. Fungsi
Menunjukkan
sumber informasi bagi pernyataanilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.
2. Pemakaian
Mendukung
keabsahan penemuan atau pernyataan
Referensi
silang, yaitu petunjuk yang menyatakanpada bagian mana/halaman berapa, hal yang
sama dibahas di dalam tulisanCatatan Kaki
3. Penomoran
Menggunakan
angka arab (1,2, dan seterusnya) di bagian belakang yang diberi catatan kaki
dan ditulis dengan teknik superscripts.
4. Penempatan
- Langsung di
belakang bagian yang diberi catatan kaki.
- Yang umum
adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.
Ibid
Singkatan dari
Ibidum = sama dengan diatas.
Ibid dipakai
apabila kutipan diambil dari sumber yang samadengan yang langsung mendahului
(tidak disela oleh sumberlain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat
beberapa halaman.
Ibid tanpa
nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutipdiambil dari nomor halaman yang
sama. jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yangberbeda, maka
digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana
diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit.
atau loc.ci.